Rabu, 15 Februari 2012

Kau Mencintaiku


Kau mencintaiku
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya.
Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Tak pernah lelah
Menghisap luka
Kau mencintaiku
Seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa
Kau mencintaiku
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga
Kau mencintaiku
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menebar mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah
Meneduhkan gelisah nyala
*Puisi indah dari Ayatul Husna yg judulnya “Kau Mencintaiku” buat kakak tercintanya, Azzam..

dan di balas,
aku mencintaimu
seperti bumi
mencintai
mataharinya

gerimis turun perlahan
wajah kekasih membayang
dalam daun-daun yang basah
diriku resah
menanti pertemuan
yang tenang
cinta kasih dan sayang
Tuhan
tolong damaikan
hatiku yang gamang
*senandung Azzam saat gerimis mengingat Vivi..

Ibu,
aku mencintaimu
seperti laut
mencintai airnya
tak mau kurang
selamanya
*sajak yg d ciptakan Azzam saat membonceng ibunya

Dalam sebuah perenungan akan duka yang dialaminya, Azzam
menulis puisi dalam hatinya untuk meneguhkan jiwanya:
dalam duka
kita berguru pada hujan
yang terus menyiram
arang hitam
dengan kesabaran
siang malam
kuncup-kuncup pun bermekaran
meneguhkan harapan-harapan
Azzam dan Anna mengingatkan saya pada Ali dan Fatimah..
Mereka bisa menjaga hati dan mengikhtiarkan cintanya..
subhanalloh..
kuingin seperti mereka..^^

http://auflakings.wordpress.com/2010/01/08/puisi-puisi-cinta-kcb/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar