Minggu, 30 Oktober 2011

Permata yang dicari

Hadirnya tanpa kusedari
Menggamit kasih cinta bersemi
Hadir cinta insan padaku ini
Anugerah kurniaan Ilahi

Lembut tutur bicaranya
Menarik hatiku untuk mendekatinya
Kesopanannya memikat di hati
Mendamaikan jiwaku yang resah ini

Ya Allah
Jika dia benar untukku
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dia bukan milikku
Damaikanlah hatiku
Dengan ketentuan-Mu

Dialah permata yang dicari
Selama ini baru kutemui
Tapi ku tak pasti rencana Ilahi
Apakah dia kan kumiliki
Tidak sekali dinodai nafsu
Akan kubatasi dengan syariat-Mu
Jika dirinya bukan untukku
Redha hatiku dengan ketentuan-Mu

Ya Allah
Engkaulah tempat kubergantung harapanku
Kuharap diriku sentiasa di bawah rahmat-Mu

Album : Insan Istimewa
Munsyid : De Hearty
dikutip : LirikNasyid.com

Rabu, 26 Oktober 2011

Kedatangan Imam Mahdi


                  Ada disebutkan dalam Atsar, kata-kata sahabat yang menerangkan tanda-tanda sudah dekatnya kemunculan Imam Mahdi. Menurut riwayat apabila sudah dekat kedatangan Imam Mahdi akan banyak terjadi peperangan, banyak bencana dan banyak bala.
Pada masa itu nanti semakin banyak terjadi pembunuhan dan peperangan. Orang mahu berbunuh-bunuhan kerana masalah remeh-temeh. Antara satu kumpulan dengan kumpulan lain, begitu juga antara satu negara dengan negara lain berperang kerana masalah kecil. Bencana semakin banyak berlaku, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, angin puting beliung, banjir dan sebagainya. Begitu juga penyakit, semakin banyak jenis penyakit dan semakin ramai manusia yang berpenyakit.
Menjelang datangnya Imam Mahdi nanti akan muncul api yang besar dari arah Masyriq (tempat terbitnya matahari) dan menerangi seluruh ufuk selama tiga malam. Pada masa itu juga nanti lengkaplah jumlah orang-orang yang mengaku dirinya sebagai nabi berjumlah enam puluh orang. Masa itu akan tenggelam kampung-kampung di negeri Syam. Akan datang angin yang hitam yang menyebabkan manusia ramai yang mati. Sungai Furat di Iraq akan melimpah (banjir) yang menyebabkan kota Kufah tenggelam. Akan terdengar suara seruan dari langit. Suara itu dapat didengar oleh semua manusia yang ada di dunia. Dan yang paling menghairankan lagi, suara itu dapat difahami oleh semua orang.
Orang yang hanya tahu atau faham bahasa Inggeris faham mendengar seruan dari langit itu, begitu juga pengguna bahasa Cina, bahasa India, bahasa Melayu, bahasa Arab dan sebagainya. Mungkin juga panggilan itu dalam bahasa Arab tetapi semua orang mendengar dalam bahasanya sendiri.
Terdengar suara pada tengah malam bulan Ramadan yang menyebabkan semua orang yang tidur terbangun atau terperanjat. Banyak pembunuhan dan banyak peperangan berlaku sehingga darah mengalir di jalan-jalan raya. Orang semkain berani berbuat jahat tidak kira tempat dan waktu.
Pada masa itu nanti yang diangkat menjadi pemimpin pun terdiri dari orang-orang jahat. Pemimpinnya jahat dan orang yang dipimpin pun sama-sama jahat. Dalam hadis dikatakan ramai manusia pada masa itu nanti yang beriman pada waktu petang tetapi esok paginya sudah menjadi kafir. Namun demikian ramai ulama yang mengertikan hadis itu dengan kafir nikmat.
Bukan bererti petang dia masih Islam esok harinya sudah Nasrani atau Yahudi misalnya. Maksud hadis itu menurut ulama menunjukkan banyaknya orang yang kafir nikmat. Apa-apa nikmat dan pemberian Allah tidak disyukuri dan tidak digunakan kepada yang diredai Allah SWT.
Menjelang turunnya Imam Mahdi dikatakan pasukan tentera dari Turki akan datang ke jazirah Arab. Mereka datang untuk menakluki tanah-tanah jazirah Arab. Mereka bunuh pemimpin-pemimpinnya dan mereka kuasai daerahnya.
Dalam keadaan dunia yang buruk dan kacau itu tiba-tiba muncullah Imam Mahdi. Beliau datang untuk meneruskan atau menyambung perjuangan datuknya (Muhammad s.a.w) untuk mengatasi kekalutan dan kekacauan yang dihadapi umat. Semua makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi merasa gembira dengan kedatangan Imam Mahdi itu. Bukan hanya manusia yang gembira, tetapi juga binatang buas, burung-burung dan makhluk lainnya.
Imam Mahdi itu adalah seorang lelaki yang soleh dari keluarga Rasulullah s.a.w yang ada ketika itu (pada masa munculnya) nanti. Dia diangkat orang menjadi pemimpin ketika manusia di seluruh dunia nanti sudah begitu buruk keadaannya.
Mereka mengangkat Imam Mahdi menjadi pemimpin ketika itu nanti setelah melihatnya berilmu, berakhlak dan mempunyai banyak kelebihan. Manusia yang ada pada zaman itu nanti mengharap semoga dia dapat mengembalikan dunia kepada kebaikan. Dengan perasaan yang cukup berat, dia (Imam Mahdi) menerimanya. Dia sendiri tidak tahu yang dirinyalah Imam Mahdi yang ditakdirkan Allah SWT untuk diutus ke dunia. Begitu juga manusia sedunia yang telah mengangkatnya menjadi pemimpin dunia, tidak tahu bahawa orang yang mereka angkat itu adalah Imam Mahdi.
Kerana tidak tahu yang dirinya Imam Mahdi dan tidak berapa suka menjadi pemimpin, sudah tentu dia pun tidak ada berkempen mengajak orang untuk mengangkatnya. Setelah dia memimpin dunia dengan baik barulah orang tahu bahawa itu adalah Imam Mahdi. Dia tunjukkan perilaku yang baik, dia ajak manusia mengerjakan yang makruf dan meninggalkan yang mungkar, kemudian orang pun mengikuti arahannya.
Mengapa manusia yang sudah begitu lama bergelumang dengan dosa mahu diajak kepada kebaikan? Ini tentunya samalah dengan zaman jahiliah dahulu, yang mana keadaan masyarakat sudah begitu buruk, tiba-tiba datang seorang utusan Allah untuk membaiki keadaan dunia, orang pun terus mengikutnya.
Manusia mahu diajak kepada kebaikan tentunya setelah melihat orang yang mengajak itu mempunyai banyak kelebihan, dan yang paling penting orang yang mengajak itu berjuang dengan ikhlas dan sesuai kata-kata dengan perbuatannya. Jadi nanti manusia seluruh dunia mengikut ajarannya kemudian dia pun mengatur dunia dengan baik.
Keadilan dapat ditegakkan seperti zaman Rasulullah s.a.w. dahulu. Kerana keadaan masyarakat sudah baik dan sudah beriman, malapetaka dan musibah berkurangan. Bahkan rahmat Allah pula yang datang dan rezeki melimpah ruah. Setelah dunia aman dan makmur serta melihat pemimpinnya tidak terpedaya oleh kesenangan dunia, tahulah mereka bahawa yang memimpin mereka itu adalah Imam Mahdi.

dikutip dari : http://smzblog.wordpress.com/2008/04/25/kedatangan-imam-mahdi/

Jumat, 21 Oktober 2011

Cinta Takkan Kemana - mana

Masihkah ada padamu
Sedikit bayang diriku
Akankah suatu saat
Kau berubah pikiran
Dan kembali .......

Masihkah ada padamu
Sedikit cita untukku
Akankah suatu saat
Kau kembali kepadaku

Memang kita t’lah jauh rasanya
Memang kita sudah tak bersama
Jika memang kita ditakdirkan
‘Tuk bersama s’lamanya
Cinta takkan kemana-mana
Haa…aaa Cinta Takkan Kemana Mana

Masihkah ada padamu
Sedikit cinta untukku .....

bY: ( petra Sihombing ) JazzTeen

Senin, 10 Oktober 2011

Do'a Nurbuat (Nurul Nurbuwah)

Doa Nurbuat (Nurul Nurbuwah) merupakan satu-satunya doa yang memiliki banyak khasiat, tentu saja bila diamalkan dengan hati yang benar-benar ihklas karena Allah.
Dikisahkan bahwa Rasulullah setelah sholat subuh duduk di masjid bersama para sahabat. Kemudian datanglah malaikat Jibril membawa doa Nurbuat seraya berkata: “Aku diutus oleh Allah membawa doa Nurbuat untuk diserahkan kepadamu (Rasulullah).”

Doa Nurbuat :  
           Bismillaahir rohmaanir rohiim. Allahumma dhisshulthanil adziim. Wa dzil mannil qadim wa dzil wajhil kariim wa waliyyil kalimaatit tammaati wad da’awaati mustajaabati ‘aaqilil hasani wal husaini min anfusil haqqi ‘ainil qudrati wannaazhirinna wa ‘ainil insi wal jinni wa in yakadul ladzinna kafaruu la yuzliquunaka bi-abshaarihim lamma sami’udz dzikra wa yaquuluuna innahu lamajnuun wa maa huwa illa dzikrul lil ‘aalamiin wa mustajaabu luqmanil hakiimi wa waritsa sulaimaanu daawuda ‘alaihis salaamu al waduudu dzul ‘arsyil majiid thawwil ‘umrii wa shahhih ajsadii waqdli haajatii waktsir amwaalii wa aulaadii wa habbib linnaasi ajma’in. Watabaa ‘adil ‘adaa wata kullahaa min banii aadama ‘alaihis salaamu man kaana hayya wa yahiqqal baathilu innal baathila kaana zahuuqaa. Wa nunazzilu minal qur’aani maa huwa syifaa-uw wa rahmatul lil mu’miniina. Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammmaa yashifuuna wa salaamun ‘alal murshaliina wal hamdu lillahi rabbil ‘aalamiin.

Artinya: (terjemahan bebasnya)
          “Ya Allah robb yang memiliki kekuatan yang agung, yang memiliki kemauan yang abadi dan yang memiliki wajah yang mulia dan sebagai pelindung kalimat-kalimat-nya serta pengabul do’a-do’a, kecerdasan hasan dan husein dari jiwa yang benar, pelindung indra mereka yang melihat serta indra jin dan manusia. Dan ketika orang-orang kafir akan menggelincirkan kamu dengan penglihatan sihir mereka tatkala mereka mendengar peringatan lalu mereka berkata-kata, sesungguhnya ia adalah gila. Tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan do’a luqmanul hakim dan mewariskan sulaiman bin daud a.s. Ya allah robb yang maha penuh kasih, ya allah, ya allah, ya allah robb yang memiliki singgasana yang agung, yang dapat berbuat apa yang diinginkan, maka panjangkanlah umurku dan sehatkanlah tubuhku, perkenankanlah hajatku, limpahkanlah hartaku dan anak-anakku, dan berikanlah rasa cinta semua manusia kepadaku, jauhkanlah permusuhan dan pertentangan dari diriku dari semua anak cucu adam a.s. Allah yang hidup dan perkataan itu benar atas orang-orang kafir. Dan katakanlah telah datang yang haq dan telah sirnalah yang bathil karena sesungguhnya yang bathil itu pasti akan sirna. Dan kami telah menurunkan al-qur’an itu sebagai penyembuh dan rahmat untuk orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang dhalim itu tidaklah mendapat sesuatu di dunia ini melainkan kerugian.”

Khasiat yang terkandung dalam doa Nurbuat antara lain:
• Hajat dapat terkabul, jika dibaca sesudah sholat fardlu secara rutin.
• Dapat bertemu dengan Jin, bisa merubah rupa .
• Dapat menyembuhkan hewan yang cacad bila dibacakan pada hewan tersebut.
• Dapat diampuni dosa kita, jika dibaca ketika matahari terbenam.
• Dapat disayangi oleh musuh, jika dibaca ketika hendak keluar rumah.
• Dapat menjadi penjaga rumah dari gangguan jin, sihir, santet dan bahaya lainnya, jika ditulis lalu disimpan di  dalam rumah.
• Dapat menyelamatkan serangan hama, jika ditulis lalu diletakkan pada tanaman.
• Dapat mengusir jin dari tempat-tempat angker, jika ditulis dan diletakkan di tempat tersebut.
• Dapat kesejahteraan dunia akhirta jika dibaca setiap hari secara rutin.
• Dapat menjauhkan dari kekufuran dan perbuatan maksiat jika dibaca 50 kali setiap malam Jum’at.
• Dapat memperlihatkan hal-hal yang indah, jika dibaca 100 kali pada malam Sabtu.
• Dapat menawarkan air laut, jika dibaca lalu ditiupkan pada air laut tersebut.
• Dapat awet muda jika dibaca setiap malam Minggu
• Dapat keselamatan hidup jika dibaca setiap malam Senin.
• Dapat menguatkan tubuh jika dibaca setiap malam Selasa.
• Dapat menguatkan gigi jika dibaca setiap malam Rabu.
• Dapat menjadikan wajah tampak lebih tampan/cantik jika dibaca setiap malam Kamis.
• Dapat menjinakkan binatang buas jika dibaca pada telinga binatang tersebut.
• Dapat bertemu Nabi Muhammad dalam mimpi jika dibaca 100 kali sebelum tidur.
• Dapat menyembuhkan segala macam penyakit jika dibacakan pada minyak kelapa lalu dioleskan pada bagian yang sakit tersebut.
• Dapat dikasihi oleh penguasa, pejabat jika dibaca setiap hari.
• Dapat berjalan jauh, jika dibacakan pada daun sirih yang bertemu ruasnya lalu diioleskan keseluruh tubuh dan kedua kaki.
• Dapat bertemu dengan raja jin jika dibaca pada tengah malam dalam keadaan suci.
• Dapat keselamatan dari pertempuran jika dibaca ketika akan berangkat bertempur.
• Dapat diterima lamaranya jika dibaca ditempat sunyi setelah siangnya berpuasa.
• Dapat memudahkan kelahiran jika dibacakan pada segelas air lalu diminumkan pada Ibu yang akan melahirkan tersebut.
• Dapat menyembuhkan sakit pada mata jika dibaca lalu ditiupkan pada mata yang sakit.
• Dapat menyembuhkan gigitan binatang berbisa jika dibaca lalu ditiupkan pada gigitan tersebut.
• Dapat kemuliaan di lingkungan masyarakat jika dibaca secara rutin setiap hari.
• Dapat melenyapkan permusuhan jika dibaca sebanyak-banyaknya.

Jadi sebetulnya kita tidak perlu pergi ke paranormal atau dukun agar hajat dan keinginan kita terkabul. Amalkan saja doa nurbuat ini dengan hati jernih dan ikhlas hanya karena allah. Wallahu alam.

dikuti dari : http://deltapapa.wordpress.com/2008/06/11/doa-nurbuat/

Minggu, 09 Oktober 2011

Tunggu aku di Surga

Air mataku 
Pergi mengantar kepergianmu
Sesungguhnya aku tak percaya
Engkau tinggalkan aku sendiri 

Berakhir sudah 
Kisah yang telah lama kita bina
Semuanya hanya tinggal cerita
Yang terukir indah di hatiku

Perasaan ini tak kan pernah mati
Walau sampai akhir nanti
Kau selalu di hati
Perasaan ini akan selalu ada
Meski kau telah tiada
Tunggu aku di Surga

Berakhir sudah kisah yang telah lama kita bina
Semuanya hanya tinggal cerita
Yang terukir indah di hatiku

Perasaan ini 
Tak kan pernah mati
Walau sampai akhir nanti
Kau selalu di hati

Perasaan ini 
Akan selalu ada
Meski kau telah tiada
Tunggu aku di Surga ..........

Kupilih hatimu

Kupilih hatimu tak ada ku ragu
Mencintamu adalah hal yang terindah
dalam hidupku oh sayang
kau detak jantung hatiku

setiap nafasku hembuskan namamu
sumpah mati hati ingin memilihmu
dalam hidupku oh sayang
kau segalanya untukku

Janganlah jangan kau sakiti cinta ini
sampai nanti di saat ragaku sudah
tidak bernyawa lagi dan menutup mata ini
untuk yang terakhir

setiap nafasku hembuskan namamu
sumpah mati hati ingin memilihmu
dalam hidupku oh sayang
kau segalanya untukku

Janganlah jangan kau sakiti cinta ini
sampai nanti di saat ragaku sudah
tidak bernyawa lagi dan menutup mata ini
untuk yang terakhir

Tolonglah jangan kau sakiti hati ini
sampai nanti di saat nafasku sudah
tidak berhembus lagi karena sungguh cinta ini
cinta sampai mati

Janganlah jangan kau sakiti cinta ini
sampai nanti
aku tidak bernyawa lagi dan menutup mata ini
untuk yang terakhir

Tolonglah jangan kau sakiti hati ini
sampai nanti di saat nafasku sudah
tidak berhembus lagi karena sungguh cinta ini
cinta sampai mati .....
cinta sampai mati .....

Doa Kalbu -(Fikla) Mupla

dimalam penuh bintang
di atas sajadah yang kubentang
sedu sedan sendiri
mengaduh pada Yang Maha Kuasa
betapa naif
diriku ini
hidup tanpa ingat pada-Mu
urat nadi pun tahu aku hampa..

di malam penuh bintang
di bawah sinar bulan purnama
kupasrahkan semua
keluh dan kesah yang aku rasa
sesak dadaku
menangis pilu
saat ku urai dosa-dosaku..
dihadapan-MU ku tiada artinya............

doa kalbu tak bisa aku bendung
deras bak hujan di gurun sahara
hatiku yang gersang........
tenang oh tenteram...
hanya Engkau yang tahu siapa aku
tetapkanlah seperti malam ini
sucikan diriku selama-lamanya.......

dimalam penuh bintang
di atas sajadah yang kubentang
sedu sedan sendiri
mengaduh pada Yang Maha Kuasa
betapa naif
diriku ini
hidup tanpa ingat pada-Mu
urat nadi pun tahu aku hampa..

doa kalbu tak bisa aku bendung
deras bak hujan di gurun sahara
hatiku yang gersang........
tenang oh tenteram...

hanya Engkau yang tahu siapa aku
tetapkanlah seperti malam ini
sucikan diriku selama-lamanya.......

DOA KALBUKU......

Jumat, 07 Oktober 2011

Doa Menyembelih Hewan Qurban

Oleh: Badrul Tamam

            Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya, serta umatnya yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Setiap orang yang berkurban tentunya berharap ibadahnya tersebut diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di samping memperhatikan jenis hewan kurban, umur dan kondisi hewan kurban yang selamat dari cacat, kita juga harus memperhatikan tatacara penyembelihannya. Di antaranya, memperhatikan bacaan saat menyembelih. Apa dzikir atau doa yang diajarkan oleh syariat saat menyembelih hewan kurban?
Pada ringkasnya, bagi orang yang ingin menyembelih hewan qurban disunnahkan baginya saat akan menyembelih untuk membaca:

بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ  وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنِّي
Artinya: (Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku).
Jika ia menyembelihkan hewan qurban milik orang lain, ia membaca:

بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ  وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنْ فُلَانٍ
"Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku." Di tambah:

اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ وَآلِ فُلَانٍ
"Ya Allah, terimalah kurban dari fulan dan keluarga fulan," (dengan menyebut namanya).
Namun yang wajib dari bacaan ini adalah membaca Basmalah (Bismillah). Jika sudah membacanya, maka sah penyembelihan hewan qurban tersebut walau tidak menambah bacaan selainnya. Adapun kalimat-kalimat sesudahnya hanya anjuran, bukan wajib. Hal ini didasarkan kepada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

فَكُلُواْ مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللّهِ عَلَيْهِ إِن كُنتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ
"Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya." (QS. Al-An'am: 118)

وَلاَ تَأْكُلُواْ مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.  Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan." (QS. Al-An'am: 121)
Diriwayatkan dalam Shahihain, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata:

ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkurban dengan ekor domba jantan yang dominasi warna putih dan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangannya sendiri, membaca basmalah dan bertakbir serta meletakkan kakinya di atas samping lehernya."
Imam Muslim meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan untuk membawakan satu ekor kibas bertanduk yang hitam kakinya, hitam bagian perutnya, dan hitam di sekitar kedua matanya. Lalu dibawakan kepada beliau untuk beliau sembelih sendiri. Beliau berkata kepada 'Aisyah, "Wahai 'Aisyah, ambilkan sebilah pisau." Kemudian beliau bersabda, "Asahlah pisau itu dengan batu." 'Aisyah pun mengerjakan. Kemudian beliau mengambil pisau dan mengambil kibas tersebut, lalu beliau membaringkannya dan menyembelihnya. Kemudian beliau berucap:

بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّد وَآل مُحَمَّد وَمِنْ أُمَّة مُحَمَّد
"Dengan nama Allah, ya Allah terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad, serta dari umat Muhammad." Kemudian beliau menyembelihnya.
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan tentang maksudnya, yaitu beliau membaringkannya dan menyembelihnya sambil membaca kalimat di atas. (Lihat Syarah Muslim li al-Nawawi dalam keterangan hadits di atas)
Dan diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu berkata: "Aku menyaksikan Shalat Idul Adha di musholla bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika beliau selesai khutbah beliau turun dari mimbar dan dibawakan kepada beliau seekor domba jantan lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyembelihnya sambil mengucapkan:

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي
"Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, ini dariku dan dari setiap orang yang tidak berkurban dari umatku." (Dishahihkan oleh-Al-albani rahimahullah dalam Shahih al-Tirmidzi)
Terdapat tambahan dalam sebagian riwayat,

اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ
"Ya Allah, sesungguhnya ini dari-Mu dan untuk-Mu." (Lihat: Irwa' al-Ghalil, no. 1138 dan 1152)
Maksud, Allahumma Minka (Ya Allah, sesungguhnya ini dari-Mu): hewan kurban ini adalah rizki pemberian-Mu yang sampai kepadaku dari Engkau. Sedangkan Wa Laka (dan untuk-Mu) adalah ikhlas untuk-Mu.(Lihat: al-Syarah al-Mumti': 7/492). Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
  • Sumber: Website AL-ISLAMU; SUAL WA JAWAB yang beralamat: www.islamqa.com, dengan judul (terjemahannya: "Apa yang Dibaca Saat Menyembelih Hewan Qurban?".
dikutip dari : http://www.voa-islam.com/islamia/doa/2011/11/05/16607/doa-menyembelih-hewan-qurban/

Minggu, 02 Oktober 2011

KUMPULAN DO'A IBADAH HAJI

KUMPULAN DO’A PERJALANAN HAJI & UMROH
Dihimpun Oleh: A.Adaby Darban
1. DO’A SYAFAR (PERJALANAN)
“ Bismillahi majre-haa wa mursaaha,Inna rabby la ghofuurur-rahiim”
“Bismillahirrahmaanirrahiim, Allahu Akbar 3X
Subbhaa-nakkadzii sakhorolamaa haadza,
Wa maa kunnaa lahuu muqribiin,
Wa inna ilaa rabbinaa lamungqolibuun,
Allaahumma inna nas’aluka fii safarinaa haadzalbirra wattaqwaa
Wa minal ‘amali maartardlaa
Allaahumma hawwin’alainaa
Safarolanaa hadzaa, wa adlwi ‘annaa bu’dahu,
Allahumma antashoo-khibu fiis-Safari, walkholifatu fi ahli
Allaahumma innii A’uudzubika min wa’tsaa’issafari,
Wa kaaaa batil manthori, wa suu’il mungqolabi fiilmaa-li wal ahli”
“Bismillaahit-Tawakkaltu’alallaah,
Laa khaulaa wa laa quwwata illa billaah”

2. DO’A KETIKA SAMPAI DITEMPAT TUJUAN
“Allaahumma innii as’aluka khoirohaa,
Wa khoiro ahlihaa, wa khoiro maa fii haa,
Wa’audzubika min syarriha wa syarri ahlihaa,
Wa syarri maa fiihaa”

3. DO’A MASUK KOTA MAKKAH DAN MADINAH
“Allaahumma haadzaa kharomuka wa am-nuka
Fakharrim lakhmii wa damii, wasya’rii, wa basyarii, ‘alannarr,
Wa aa-minnii min ‘adzaa bika yauma tab’atsu ‘baadaka,
Waj-‘alnii min auliyaa ‘ika wa ahli thoo’atika”

4. DO’A MENINGGALKAN MADINAH
“Allaahumma sholli’alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad,
Wa laa taj-‘alhu aakhiral-‘ahdi binabiyyika,
Wa khut-tho au auzaari bi ziyaa ratihi
Wa ash khibnii fii safariis-salamah, wa yassir rujuu’u ilaa ahlii,
Wa wa thon saa-lima, yaa arkhamarraa-khimiin”

5. DO’A BERANGKAT KE AROFAH
“Allaahummaa ilaika tawajjahu wa ilaa wajhikal-kariim,
Arad-tu faj’al dzambi maghfuu-ron, wa khajji mabruuron
War khamnii, wa laa tukhoyyibni,
Innaka ‘alaa kulli syai’inqodiir”

6. DO’A KETIKA MASUK AROFAH
“Allaahumma ilaika tawa jahtu,
Wa bika’ tashomtu, wa ‘alaika tawakkaltu,
Allahummajj ‘alnii mim-man tubaa-hi
Bahil-yauma malaa-ikataka innaka ‘alaa kulli sayi’ingqodiir”

7. DO’A SAMPAI DI MUDZALIFAH
“Allaamumma inna haa-dzihi muzdalifatu,
Jumi’at fii-ha alsinatun, maukhtalifatun tas’a luka,
Khawaa-‘ija mutanawwi’ah.
Faaj’alni mim-man da’aaka, faastajabta lahu,
Wa tawakkala ‘alaika fakafaitahu, yaa arkhamarraakhimiin”

8. DO’A SAMPAI DI MINA
“Allahumma haa-dzaa minaa faam-nun ‘alaiyya,
Bimaa mananta bihi ‘alaa auliyaa’ika, wa ahli tho’atika”

BAGIAN DO’A KHUSUS DALAM IBADAH HAJI

1. BERDO’A DI MULTAZAM
“Allaahumma yaa rabbal baitil-‘atiiq,
A’tiq ri qobanna, wa riqaa-ba aa-baa-“ina, wa um-mahaa tinaa,
Wa ikhwaa-binaa, wa au-laa di naa minan-nar,
Yaa dzal-juudi, wal karomi, wal fadli,
Wal man-ni, wal ‘athoo-I, wal ikhsaani.
Allahumma akhsin ‘aa-qibatanaa fil umuri kullihaa,
Wa ajirnaa min khiz-yiddun-yaa wa ‘adzaa-bil aakhirah.
Allahumma innii ‘abduka, wab-nu ‘abdika,
Waa qifun takhta baa bika,multazimu bi a’taa-bika,
Wa akhsyaa ‘adzaa-baka yaa qodii-mal akhsaan.
Allahumma inni as aluka antar fa’adzikrii,
Wa ta-dho’a wizrii, wa tashlikha amrii, wa tuthoh-hiro qolbi,
Wa tunaw-wiroli fii qobrii, wa taghfiroli dzambii,
Wa as alukad-darojaatil ‘ulaa minal jannati.”

2. DO’A SETELAH SHOLAT DI BELAKANG MAQOM IBRAHIM
“Allaahumma innaka ta’lamu sirrii wa ‘alaa niyatii,
Faaqbal ma’dziroti, wa ta’lamu khaa-jatii, faa’thini su’ilii,
Wa ta’ lamu maa fiinafsii, faaghfirlii dzunuu-bii,
Allahumma inni as’aluka ii-maa-nan daa’iman,
Yubaa-syiru qolbii, wa yaqiinan shodiqon,
Khatta a’lama annahu laa yashii-buni illaa maa katabat-li,
Wa rodh-hini bima qosamtahu li,yaa ar khamarraa khimiin,
Anta waliyyi fiddunyaa, wal aa-khirati, tawaf-fanii musliman
Wa khiqnii bishshoo likhiin
Allahumma la tada’ lana fii maqoo minaa
Haadzaa dzanbaa illa ghofartahu wa laa hamma illa farajtahu
Wa laa khaajatan illa qothotahaa wa yassartahaa
Fayassir umuruunaa wasyrakh shuduu-runaa,
wa nawwir quluu-banaa, wakhtim bish-sholikhati a’maa-linaa.
Allaahumma tawaf-fanaa muslimii-na wa akhyinaa muslimii-na,
Wa alkhiqnaa bish-sholikhiina ghoiro khozaa yaa,
Wa laa maftuu nii-na”

3. DO’A SELESAI SA’I
“Allaahumma Rabbanaa taqobbal minnaa wa’aa finaa wa’fu’an-naa
Wa’alaa tho-‘atika wa syukrika a’inna wa’alaa ghoirika laa takilnaa
Wa’alaa-liimaani wal islaami kaamili jamii’aan tawaffanaa
Wa anta raadhinn ‘anna Allahummar-khamnii bitarkil-ma’aashiy abadaan maa abqoytanii warkhamnii an atakallafa maa laa ya’niinii warzuqnii khusnan-nadhor fiimaa yurdliika ‘annii yaa arkhamar-rokhimiin”

4. DO’A SETELAH MELEMPAR JAMRAH ULA DAN WUSTHA
“Alkhamdu lillaahi khamdaan katsiiraan thayyibaan mubaa rokaan Fiihi.
Allaahumma laa ukhshii stanaa-ann ‘alaikaa anta kamaa astnayta ‘ala nafsika,Allahumma ilaika afadltu wa min’adzaa bika asyfaqtu wa ilaika raghibtu wa minka rahibtu faqdal nusukii wa a’dhim ajrii warkham tadlorru’I waqbal taubatii wa a’thinii su’lii.
Allaahumma rabbanaa taqobbal minna wa laa taj’alnaa minal Mujriniina, wa adkhilnaa fii ‘ibaa dikash-sholikhiin. Yaa Arkhamar-rokhimiin”

5. DO’A SESUDAH TAWAF WADA’
“Allaahumma innal-baytuka wal –‘abada ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatika khamaltanii ‘alaa maa sakhota lii min kholqika khatta shoyyartanii ilaa bilaadika wa balaghtanii bini’matika khattaa’annii ‘ala qodloo-I manaa sikaki. Fain kunta rodliitu ‘anni fazdad ‘annii ridhaan, wa illaa faminna-aana ‘alayya qobla tabaa ‘dii’an batika haadzaa awaanun shiraa-fii in adhinta lii ghayra mustabdilii bika wa laa bibaytika walaa raaghibiin wal-ishmata fii diinii wa akhsin munqolabii war zuqnii thaa’ataka abadaan maa abqoytanii wajma’lii khoyroyid-dunyaa wal-aakhiroti innaka ‘alaa kulli syaiinn qodiirun. Allaahumma laa taj’al hadzaa aakhiral-‘ahdi bibaytikal-kharaami wa inja’altahu aakhiral-‘ahdi fa’awwidlnii’anhu jannah. Innal-ladzii faradla ‘alaikal-qur’aana laradduka ilaa ma’aadii.Ya mu’iidu a’idnii. Yaa samii’u asm’nii yaa jabbaaruj-burni Yaa sataarusturnii Yaa rakhmaanur-khamnii Yaa raddaadurdudnii ilaa baytika haadzaa warzuqniil-‘awda stmmal-‘awda karraatiin ba’da marraatiin taa-ibuuna ‘aa biduuna saaikhuuna lirabbinaa khaa miduuna shodaqo. Allaahumma wa’dahu wanashoro ‘abdahu wazamal-akhzaaba wakhdah. Allahumakh-fadhnii ‘anyamiinii wa’an yasaarii wamin takhtiyu khatta tuwashilanii ilaa ahlii wa baladii. Allaahumma ashibnaa fii safarinaa wakhlufnaa fii ahlinaa yaa arkhmar-rookhimiin wa yaa robbal-‘alamiin.

DO’A – DO’A DALAM PROSESI IBADAH HAJI

SEBELUMNYA NIAT UMROH/HAJI DALAM HATI & BACA IHLAL:
Allahummaa Labbaika Umrotan atau Labbaika Umrotan
Allaahumma Labbaika Hajjan atau Labbaika Hajjan
1. TALBIYAH
Labbaik Allaahumma labbaik, labbaika laa sayarii-ka laka labbaik, innal hamda wan-ni’mata laka wal mulk laa syariika lak.
2. SHALAWAT
Allaahumma Shollaa ‘alaa Muhammad wa’ala ali Muhammad
Allaahumma inna nas aluka ridloaka wal jannah,
wana’uudzubika min sakhootika wannar.
Rabbanaa aatina fidunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzabannar.
3. MASUK MASJIDIL HAROM
Bismillaahi wash-sholaatu was-slaamu ‘alaa Rasuulillaah,
Allaahummaf tahli abwaaba rahmatik
4. MELIHAT KA’BAH
Allaahumma antas-salaam, wa mingkas-salaan fa hayyinaa rabbanaa bis-salaam
5. TOWWAF ( dimulai dari Hajar Aswad atau segaris dari Hajar Aswad, angkat tangan kanan)
Bismillaahi Allaahu Akbar, Allaahumma ii-manambika wa tashdiiqon bi kitaabika wa wafa’an bi ahdika, wat tibaa’al-lisunnati Nabiyyika Muhammad Salallahu’alaihi wa-salam
(sekali disetiap putaran towaf,kemudian diteruskan bacaan dibawah ini sampai rukun Yamani )
Subhaanallaah wal hamdu lillaah wa laa ilaaha illallaahu Allaahu Akbar
Laa haula wa laa quwwqta illa billah.
( dari rukum Yamani,hingga sampai garis coklat lurus Hajar Aswad, baca di bawah ini)
Rabbanaa aatina fiddunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qinnaa ‘adzaaban-naar.
6. MENUJU MAQOM IBRAHIM ( atau simitris lurus di belakang Maqom Ibrahim )
Wa-Takhidzu minm-Maqoomi Ibraahima Musholla (kemudian sholat sunat 2 rokaat)
  1. KE MULTAZAM : baca do’a, diawali “A’uudzu billaahi minan-naar…
  2. MINUM AIR ZAM-ZAM
Allaahumma inna nas aluka ‘ilman naafi’an wa rizqon waasi’an
Wa syifaa-an mingkulli daa-in. (kemudian menuju Mas’a/tempat Sa’i)
9. SA’I (setiap naik menuju SHOFA dan juga naik menuju MARWA berdo’a)
Inna shofa wal marwata min sya’aairillaah faman hajjal baita awi’tamara falaa junaaha’alaihi, an yatthawwafa bihimaa, wa man tatthawwaa’a khoiron, fa innallaaha syaakiru’aliem.
Ketika naik SHOFA yang pertama saja ditambah Do’a: Abda’u bimaa bada Allaahu bihi.
(setelah itu,dimulai dari bukit SHOFA,menghadap Qiblat angkat tangan berdo’a 3X, dibaca pula do’a ini dalam perjalanan SA’I)
Allaahu Akbar 3X laa illaha illallaah,wahdahuu laa-syariikalah
Lahul mulku wa ;ahul hamdu, wahuwa ‘alaa kulii syai’in qodiir,
Laailaaha illallaahu wahdah,an jaza wa’dah, wa nashoro ‘abdah,
wa hazamal ahzaaba wahdah
(Disetiap antara pilar berlampu hijau, jama’ah priya lari kecil dan jama’ah putrid jalan baca do’a)
Rabbighfir warham innaka antal A’Azzul akrom
10.TAHALUL
(Memotong rambut, untuk priya boleh gundul atau memendekkan,putri potong sekedarnya)
11.PROSESI HAJI
(Thowaf &Sa’I sama diatas, sebelumnya didahului dengan niat dalam hati didirangi dengan IHLAL)
Allahumma Labbaika Hajjan atau Labbaika Hajjan
  1. WUKUF DI AROFAH ( Ini intinya Ibadah Haji: Mulai Jama’ah Dhuhur Jama’ Asyar, dengarkan Khotbah Wukuf, kemudian baca do’a terus menerus sampai Maghrib. Ingat sa’at ini jangan bergurau, jalan-jalan, atau tidur. Sekali lagi bermunajah pada Allah Swt. berdo’a untuk pribadi, do’a titipan, mendo’akan umat, negara & bangsa )
  2. MABIT DI MUZDALIFAH (Dari Isya’-Subuh, cari krikil 72 buah, banyak Do’a)
  3. MABIT DI MINA (Melempar Jumroh hari pertama Aqobah saja, hari berikutnya melempar 3 Jumroh yaitu Ula – Wusto – dan Aqobah )
Allaahu Akbar (lempar satu persatu sampai 7 kali setiap Jumroh,kemudian baca)
Allaahummaj’alhu Hajjam-Mabruura wa dzambam Maghfuuraa.
(Setelah melempar Jumroh Akobah partama kali 10 Dzulhijjah,Kemudian Tahalul/potong rambut)
  1. THOWAF IFADHOH & SA’I (Prosesi dan Do’a sama Thowaf di atas) 
 

Doa dan Zikir Saat Melihat Hujan Turun

Oleh: Badrul Tamam         
          Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Pencipta dan pengatur alam raya dengan qudrah-Nya yang agung. Menundukkan apa saja yang ada di dalamnya untuk manusia supaya mereka menjadi khalifah-Nya di bumi dengan menegakkan ajaran dien-Nya yang lurus dan suci yang telah disampaikan oleh hamba dan utusan-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Kemarau panjang sehingga menyebabkan kekeringan, gagal panen, langkanya air bersih dan kesulitan-kesulitan lainnya membuat masyarakat menderita dan mengalami kesulitan hidup. Dalam kondisi seperti ini disunnahkan untuk memperbanyak istighfar dan doa istisqa' (meminta hujan). Salah satunya melalui shalat istisqa' yang telah dibahas pada tulisan sebelumnya. (Baca: Shalat Istisqa': Solusi Jitu Mengatasi Kemarau Panjang)
Kenapa memperbanyak istighfar? Karena kemarau panjang dan paceklik yang terjadi di suatu negeri disebabkan oleh dosa penduduknya. Hal ini seperti yang sudah kami bahas dalam dua tulisan sebelumnya. (Baca: Kemarau Panjang Akibat Dosa Manusia, Apa Solusinya? Dan Pemimpin yang Tidak Terapkan Hukum Islam Menjadi Sumber Musibah).
Oleh sebab itulah, saat melihat angin kencang dan mendung hitam, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam khawatir kalau-kalau itu adalah sebab azab yang diutus oleh Allah sebagai hukuman atas kemaksiatan manusia. Sehingga kekhawatiran itu sangat tampak jelas di wajahnya, sebagaimana yang dituturkan Aisyah pada hadits riwayat Muslim. Dan saat terjadi hujan, berarti perubahan kondisi alam tadi bukan sebagai azab. Oleh karena itu, kekhawatiran beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam hilang dan berganti gembira. Lalu beliau bersabda, "ini adalah rahmat."
Sedangkan melaksanakan doa istisqa' dengan mengerjakan shalat istisqa' adalah karena hujan itu berada di bawah kekuasaan Allah, tidak turun kecuali dengan perintah-Nya. Maka jika lama tidak turun hujan, Islam memerintahkan untuk berdoa kepada Dzat yang menciptakan dan menguasai hujan tersebut, yaitu Allah Ta'ala semata. Mendirikan shalat istisqa' juga sebagai bentuk tawassul agar doa dikabulkan dan permintaan dipenuhi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ

"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. . ." (QS. Al-Baqarah: 153)
Jika Hujan Sudah Turun
Berkaitan dengan hujan, Allah menjadikannya sebagai nikmat dan rahmat bagi makhluk-makhluk-Nya, tidak terkecuali manusia. Bahkan Al-Qur'an menyebutkannya sebagai sumber kehidupan.

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

"Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS. Al-Anbiya': 30)
Namun di satu sisi, Allah juga pernah menjadikan hujan dan berlimpahnya air sebagai hukuman atas kaum pembangkang, seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh 'Alaihissalam.

وَنُوحًا إِذْ نَادَى مِنْ قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ وَنَصَرْنَاهُ مِنَ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ

"Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya dari bencana yang besar. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya." (QS. Al-Anbiya': 76-77)
Maka saat turun hujan, kaum muslimin yang menyaksikannya berharap agar hujan tersebut membawa kebaikan dan menjadi rahmat sebagaimana yang pernah diajarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Di antara doa/dzikir tersebut adalah:
Pertama: Membaca doa:
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A

Artinya: Ya Allah, (jadikan hujan ini) hujan yang membawa manfaat (kebaikan).

Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha

 أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

"Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hujan beliau berdoa:  ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A (Ya Allah, -jadikan hujan ini- hujan yang membawa manfaat -kebaikan-." (HR. Al-Buhari)
Kedua: membaca: 
رَحْمَةٌ
RAHMATUN
Artinya: ini adalah rahmat.
Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila terjadi angin kencang dan awan tebal maka beliau sangat khawatir yang dapat diketahui melalui wajah beliau. Beliau mondar-mandir. Dan jika turun hujan, maka beliau terlihat senang dan hilang kekhwatiran tadi. Lalu 'Aisyah menanyakan kepada beliau perihal tadi. Maka beliau menjawab, "Sungguh aku khawatir kalau itu menjadi azab yang ditimpakan kepada umatku." Dan apabila beliau melihat hujan, beliau bersabda: rahmatun (ini adalah rahmat). (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim menjelaskan tentang makna hadits di atas, "Di dalamnya terdapat anjuran bersiaga dengan mendekatkan diri kepada Allah dan berlindung kepada-Nya saat terjadi perubahan kondisi alam dan munculnya penyebab musibah. Kekhawatiran beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam kalau-kalau diazab dengan maksiatnya ahli maksiat. Dan gembiranya beliau karena hilangnya sebab kekhawatiran."
Ketiga: Menisbatkan hujan kepada Allah, bukan kepada selainnya seperti kepada bintang.
Dari Zaid bin Khalid Radhiyallahu 'Anhu menceritakan, kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada tahun Hudaibiyah, lalu pada suatu malam kami mendapat hujan. Maka pada seusai beliau mengimami kami pada shalat shubuhnya, beliau menghadap kepada kami, lalu bersabda: 'Tahukah kalian apa yang dikatakan oleh Rabba kalian?' Kami menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.' Kemudian beliau bersabda:

قَالَ اللَّهُ أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ بِي فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِرَحْمَةِ اللَّهِ وَبِرِزْقِ اللَّهِ وَبِفَضْلِ اللَّهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَجْمِ كَذَا فَهُوَ مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ كَافِرٌ بِي

"Allah berfirman: di pagi ini ada di antara hamba-hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan yang ingkar kepada-Ku. Adapun orang yang mengatakan, 'kami diberi hujan karena rahmat Allah, rizki dan karunia-Nya,' maka ia beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Adapun orang yang mengatakan, 'kami diberi hujan karena bintang ini dan bintang itu,' maka ia beriman kepada bintang-bintang dan kufur kepada-Ku." (HR. al-Bukhari dan Muslim, lafaz milik Al-Bukhari)

Keempat: memperbanyak doa saat turun hujan, karena termasuk waktu yang mustajab. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:  

اطلبوا استجابة الدعاء عند التقاء الجيوش و إقامة الصلاة و نزول الغيث

"Carilah pengabulan doa pada saat bertemunya dua pasukan, pada saat iqamah shalat, dan saat turun hujan." (HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak: 2/114 dan dishahihkan olehnya. Lihat Majmu' fatawa: 7/129. Dishahihkan Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah no. 1469 dan Shahih al-Jami' no. 1026)
Penutup
Islam mengajarkan banyak zikir dan doa pada beberapa kondisi. Semua itu agar hamba Allah selalu ingat dan kembali kepada-Nya. Menyadari bahwa semua kebaikan ada di tangan-Nya. Sehingga dia senantiasa berharap dan memohon kebaikan hanya kepada-Nya semata. lalu diikuti dengan syukur kepada-Nya dengan menggunakan nikmat untuk taat kepada-Nya. Dan seperti itu pula saat melihat hujan turun. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]

dikuti : http://www.voa-islam.com/islamia/doa/2011/11/02/16282/doa-dan-zikir-saat-melihat-hujan-turun/